
Silhouettes of family and people at the Cross of Jesus Christ. High-resolution 3D.
1 Korintus 14:1-40
Pendahuluan
Latar belakang Kota Korintus
Korintus adalah salah satu kota besar pada zaman imperialisme Romawi. Setelah terpilih sebagai ibukota Provinsi Akhaya, Korintus menjadi tempat tinggal gubernur Romawi di provinsi itu. Letak kota Korintus sangat strategis.: 1. dilalui oleh jalur utama yang menghubungkan wilayah Timur dan Barat, beberapa rute laut juga bertemu di kedua pelabuhan kota ini.
2. Letak yang strategis membuat kota Korintus menjadi pusat perdagangan yang terkenal pada zaman itu serta membuat kota itu menjadi kota yang sangat kaya. Pola hubungan sosial patron-klien. Pihak patron (yang lebih tinggi) memberikan perlindungan, pinjaman uang, dan sebagainya kepada pihak klien (yang lebih rendah). Sebagai balasan, pihak klien memberikan berbagai macam pelayanan yang dibutuhkan oleh patron.
3. Kota tujuan wisata yang sangat terkenal. Di kota itu, setiap dua tahun sekali diadakan pertandingan olahraga atletik yang disebut The Isthmian Games. Pertandingan olahraga ini tidak kalah terkenal dari Olimpiade pada waktu itu. Wanita-wanita yang memenuhi kualifikasi dapat ikut serta dalam pertandingan ini. Hal ini menunjukkan bahwa wanita juga memiliki tempat dalam masyarakat, sehingga kemungkinan ada juga yang tidak bisa menempatkan diri dengan baik di dalam jemaat Korintus.
4. Kota Korintus juga dikunjungi oleh wisatawan yang berziarah ke Kuil Dewi Afrodit (Aphrodite), yaitu dewi cinta, kecantikan, kesuburan, dan pelayaran. Dewi Afrodit dianggap sebagai pelindung para pelacur dan di kuilnya dilakukan pelacuran bakti.
Latar Belakang tersebut berpengaruh besar dalam pengembangan Kristen di sana. Rasul Paulus menasehati jemaat di sana agar tidak mengikuti gaya hidup sebelum percaya kepada Yesus.
Gaya Hidup lama yang begitu mengganggu kehidupan berjemaat di Korintus ialah:
- Pengelompokan golongan dalam Gereja (Psl 3)
- Perzinahan tingkat tinggi
- Mengandalkan kekuasaan (Psl 6)
- Penghakiman (Psl 8)
- Perlombaan Karunia roh (Psl 12,14)
- Dll
Lalu Rasul Paulus lebih spesifik mengajak Jemaat di Korintus untuk menjadikan sebuah kegiatan ibadah sebagai wujud Persekutuan yang nyata kehadiran Allah.
Agar Ibadah itu dapat menjadi berkat bagi jemaat sendiri dan sebagai wadah untuk memenangkan jiwa (1 Kor. 14:24,25).
Sungguh Allah ada di tengah tengah kamu sebuah pujian yang dapat keluar dari mulut seorang yang baru saja beriman pada Kristus melalui pelaksanaan ibadah kita. Agar hal itu dapat terjadi maka Paulus Mengajak Jemaat di Korintus agar memahami bahwa:
- Pelaksanaan ibadah harus tertib (Ay 1-23)
- Pelaksanaan Ibadah bertujuan untuk saling meneguhkan (ay 26)
- Pelaksanaan Ibadah bertujuan untuk memenangkan jiwa (ay 25)
Maka dengan demikian terus terjadi pujian tulus dari semua orang percaya bahwa: “Sungguh Allah ada di tengah-tengah kamu.” Amin.