
Khotbah dari Kisah Para Rasul 27:1-44
Pendahuluan
Salah satu hal yang dapat ikut membuat seseorang kehilangan semangat hidup ialah Ketika dia merasa tidak dibutuhkan di kelompok dimana dia hidup. Jika memungkinkan, ia akan segera mencari kelompok lain yang sekiranya ia dapat diterima yang ditandai dengan dia dihargai dengan cara dibutuhkan kehadirannya. Jika tidak, ia dapat tetap bertahan dalam keadaan merasa dilupakan oleh orang-orang sekelilingnya.
Sebagai seorang Kristen, kita dapat menyadari jika kepada kita sudah ditugaskan oleh Tuhan untuk menjadi terang, sesuatu yang dibutuhkan dunia. Dengan demikian seharusnya kita tetap ingat bahwa dalam kondisi apapun dan di tempat di manapun kehadiran kita seharusnya menjadi berdampak.
Mari kita belajar dari seorang Rasul Kristus yang dapat berdampak juga pada waktu kesesakan, di saat semua orang yang lain kehilangan semangat hidup. Padahal mereka di tempat dan waktu serta menghadapi persoalan yang sama.
1. Memberi Nasehat
– Dalam menghadapi perjalanan yang susah payah karena angin sakal, yang pertama kali dilakukan Paulus ialah Memberi nasehat/arahan(27:10,11)
10 “Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita.”11 Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus
– Tetap Menasehati(27:21,22)
21 Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: “Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini! 22 Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.
Dia tidak kecewa atas nasehat pertama yang tidak didengar dan lagi ia memberi nasehat agar mereka tabah dan meyakini akan keselamatan mereka semua dari bahaya besar itu dan juga memberi arahan agar mendamparkan kapal di salah satu pulau
2. Memberi Petunjuk
Memberi petunjuk untuk keselamatan Bersama
– Agar mendamparkan Kapal di salah satu Pulau (27:26)
Namun kita harus mendamparkan kapal ini di salah satu pulau.”
– Dia mendapati rencana jahat dari ABK untuk mereka menyelamatkan diri sendiri sehingga mengarahkan kepada perwira dan prajuritnya untuk menggagalkan rencana jahat itu(27:30,31)
30 Akan tetapi anak-anak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal. Mereka menurunkan sekoci, dan berbuat seolah-olah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan.31 Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajuritnya: “Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu tidak mungkin selamat.”
– Mengajak makan bersama demi keselamatan(27:34).
Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya.”
3. Memberi Teladan (27:35,36).
Hal lain lagi yang dilakukan Paulus ketika sudah 14 hari mereka menanti nanti dan menahan lapar ialah melakukan apa yang biasa dilakukan Yesus. Yaitu Mengambil roti, mengucap syukur(doa), memecahkan dan mulai makan (27:35,36). Dan Tindakan Paulus ini membuat semua orang di kapal dikuatkan hati dan mereka pun makan.
35 Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan.36 Maka kuatlah hati semua orang itu, dan mereka pun makan juga.
Kesimpulan
Psl 27:24 adalah sebuah pernyataan dan psl 27:42, 43 adalah kenyataannya.
24 dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau. 42 Pada waktu itu prajurit-prajurit bermaksud untuk membunuh tahanan-tahanan, supaya jangan ada seorang pun yang melarikan diri dengan berenang. 43Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus. Karena itu ia menggagalkan maksud mereka, dan memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat,
Oleh karena Paulus, semua orang di kapal itu selamat
Kehadiran yang memberkati dan berdampak. Itulah kehidupan yang dikehendaki oleh Tuhan bagi kita. Entah di saat senang maupun susah, seharusnya kehadiran kita tetap jadi berkat