
Nabire, sebagai bagian dari Papua Tengah, kaya akan keberagaman budaya dengan berbagai suku yang mendiami wilayah adat Saireri dan Meepago. Keberagaman ini tercermin dalam seni tradisional seperti tari, kriya, musik, teater, dan adat istiadat yang unik, kata Pemerintah Kabupaten Nabire.

Elaborasi:
Wilayah Adat:
Nabire berada di tengah dua wilayah adat, Saireri dan Meepago, yang masing-masing memiliki karakteristik budaya dan tradisi yang berbeda.
Suku-suku:
Beberapa suku yang mendiami Nabire antara lain Yaur, Wate, Mora, Umari, Gwoa, dan Yerisiam di wilayah pesisir, serta Mee dan Auye di pegunungan, kata Wikipedia.
Seni Tradisional:
Seni tari, kriya, musik, dan teater merupakan bagian penting dari budaya Nabire, dengan berbagai bentuk ekspresi seni yang unik.
Pakaian Adat:
Pakaian adat khas daerah, termasuk koteka (untuk pria) dan “Wah” (untuk wanita), menjadi ciri khas budaya beberapa suku di Nabire.
Kearifan Lokal:
Nabire juga memiliki berbagai kearifan lokal, seperti upacara adat, ritual bakar batu, dan sistem kepemimpinan tradisional, kata Gramedia.
Pesta Budaya:
Pesta budaya, seperti Pesta Budaya Papua Tengah I, menjadi wadah untuk memeriahkan dan melestarikan warisan budaya leluhur, kata Jubi Papua.
Potensi Pariwisata:
Keberagaman budaya Nabire menjadi aset penting bagi pengembangan sektor pariwisata, terutama karena adanya Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang memiliki keanekaragaman hayati yang memukau, kata Tokopedia.